A. Pengertian sistem
Politik
1. Pengertian
Sistem
Sistem adalah suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.
2. Pengertian
Politik
Politik berasal dari
bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Istilah politik dalam
ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, Politik biasanya
menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat
tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
3. Pengertian Sistem Politik
Menurut Drs. Sukarno,
sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu
kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan
Negara.
4. Pengertian
Sistem Politik di Indonesia
Sistem politik
Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam
Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan,
Politik adalah semua
lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk
fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan
keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan
terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik
sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara.
Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR,
DPD, Presiden dan Wakil Presiden,
B. Perbedaan sistem
politik di berbagai Negara
1.
Sistem Politik Di Negara Komunis
Bercirikan
pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak
sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya
oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan
berpendapat
2.
Sistem Politik Di Negara Liberal
Bercirikan
adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok, pembatasan kekuasaan, khususnya dari pemerintah dan agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan
yang bebas, sistem
pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum
minoritas.
3.
Sistem Politik Demokrasi Di
Indonesia
Sistem
politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia
adalah :
a. Ide kedaulatan rakyat
b. Negara berdasarkan atas hokum
c. Bentuk Republik
d. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
e. Pemerintahan yang bertanggung jawab
f. Sistem Pemilihan langsung
g. Sistem pemerintahan presidensiil
4. Pendekatan Sistem Politik Negara
Untuk
mengetahui adanya perbedaan sistem politik di berbagai negara, terlebih dahulu
perlu dipahami fungsi dari sistem politik tersebut.Terdapat tiga fungsi politik
yang tidak secara langsung ter;ibat dalam pembuatan dan pelaksanaan
pemerintahan, tetapi sangat penting dalam menentukan cara bekerjanya sistem
politik. Ketiga fungsi itu adalah :
a.
Sosial Politik .
Setiap sistem
politik memiliki fungsi pengembangan dan memperkuat sikap-sikap politik
dikalangan penduduk umum, bagian-bagian dari penduduk, atau melatih rakyat
untuk menjalankan peranan-peranan politik, administrative, dan yudisial
tertentu.
b.
Rekrutmen politik .
Rekrutmen
merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan masa jabatan
pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota
organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu, pendidikan, dan ujian.
c.
Komunikasi politik.
Komunikasi
politik merupakan jalan mengalirnya informasi melalui masyarkat danmelalui
berbagai struktur yang ada dalam sistem politik. Setiap negara memiliki sistem
politik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam mmpelajari proses politik suatu
negara diperlukan beberapa pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan
Sejarah.
Sistem politik
dipelajari dari sejarah bangsa. Ada tiga factor yang mempengaruhi pendekatan
ini, yakni masa silam (the past), masa sekarang (the present), dan masa yang
akan datang (the future)
2. Pendekatan
Sosiologis.
Untuk
mempelajari sistem politik suatu negara perlu mempelajari sistem sosial/sistem
kemasyarakatan yang ada di suatu negara. Perbedaan-perbedaan sistem sosial akan
mempengaruhi terhadap sistem politik suatu negara.
3. Pendekatan
Kultural/Budaya.
Pendekatan ini
dilihat dari pendidikan dan budaya masyarakatnya.
4. Pendekatan
Psikologi Sosial/Kejiwaan.
Masyarakatan
Dalam pendekatan dilihat dari sikap-sikap masyarakat yang akan berpengaruh
terhadap sikap-sikap politik.
5. Pendekatan
Filsafat.
Dalam
pendekatan ini dibicarakan tentang filsafat yang menjadi way of life dari
masyarakat atau bangsa itu.
6. Pendekatan
Ideologi.
Didalam
pendekatan ini, suatu sistem politik dilihat dan dipelajari dari ideology
bangsa/negara yang berlaku didalam negara itu.
7. Pendekatan
Konstitusi dan Hukum,
Didalam
pendekatan ini, suatu sistem politik dilihat dari konstitusi dan undang-undang
serta hukum yang berlaku dedalam negara itu.
5. Perbedaan
Sistem Politik
Memahami
perbedaan sitem politik yang ada pada setiap negara bukanlah sesuatu yang
mudah. Perlu waktu untuk mengadakan studi mendalam tentang apa dan bagaimana
suatu negara dijalankan dengan sistem politik yang dianutnya.
a.
Sistem politik negara Inggris
1. Masyarakat
Inggris sejak abad 19, mulai mengubah bentuk ekonominya dari ekonominya
pertanian dan kerajinan tangan menjadi masyarakat industri modern.
2. Kondisi
Sosiologis,Kondisi masyarakat Inggris yang semula agraris feodal, dengan cepat
menyesuaikan diri menjadi masyarakt industry modern.
3. Kondisi
Kultural/Budaya,Sebagian masyarakat Inggris memiliki tingkat pendidikan dan
kesejahteraan yang baik. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang disiplin dan
taat pada aturan.
4. Kondisi
Psiko-Sosial/KejiwaanMasyarakat,Mayoritas masyarakat Inggris sangat menghormati
simbol-simbol kekuasaan negara, seperti ratu atau raja, lembaga pemerintah, dan
lain-lain.
5. Pedoman
Filsafat,Masyarakat Inggris akan sangat mendukung rezim yang berkuasa, mana
kala para penguasa juga mentaati undang-undang politik asasi. Dan jika
dilanggar maka akan menghadapi perlawanan.
6. Paham
atau Ideologi yang Diterapkan,Penerapan Ideologi negara Inggris yang juga pada
umunya dianut oleh negara-negara Erofa (Barat) adalah ideology liberal.
7. Pedoman
Konstitusi danHukum,Kekuasaan pemerintah Inggris lebih banyak dibatasi oleh
konvensi (hukum tidak tertulis) dari pada hukum formal. Dalam struktur politik
pemerintah Inggris, pemegang peran politik pusat digolongkan dalam 3 (tiga)
bagian, yaitu: para menteri kabinet, para pegawai negeri senior, dan para
pegawai tidak tetap lainnya. Para pemegang peranan politik pusat,
pengalaman/senioritas sangat dihargai. Penyelenggaraan pemerintah dilaksanakan
oleh kabinet (perdana menteri dan dewan menteri) serta parlemen yang terdiri
dari Majelis Rendah dan Majeis Tinggi. Peranan parlemen dalam merumuskan
kebijakan pemerintah dibatasi, karena cara kerjanya diawasi oleh kabinet.
Sedangkan perdana menteri dapat memastikan bahwa setiap usul yang diajukan oleh
pemerintahnya akan diputuskan dalam parlemen tepat pada waktu yang telah ditetapkan,
dan disetujui dalam bentuk yang dikehendaki oleh parlemen.
b. Sistem
politik negara Republik Indonesia
1. Latar
Belakang Sejarah
Terjadinya
Negara Konstitusi Republik Indonesia telah melalui perjalanan politik yang
panjang. Bangsa Indonesia harus menghadapi Kolonial Belanda selama lk. 350
tahun, dan bala tentara Jepang selama lk. 3,5 tahun untuk mewujudkan Proklamasi
Kemerdekaan yang akhirnya terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Kondisi
Sosiologis
Kondisi bangsa
Indonesia yang pernah mengalami penjajahan, sangat merasakan penderitaan dan
keterbelakangan dalam berbagai bidang kehidupan. Masyarakat Indonesia yang
multibangsa, agama, ras dan antar golongan telah dipersatukan dalam kesatuan
politik dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
3. Kondisi
Kultural/Budaya
Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibangun atas dasar sendi-sendi multicultural, berbeda-beda
suku, agama, ras dan antar golongan. Semangat menjenjeng tinggi persatuan dan
kesatuan, serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara telah tertanam
di dada setiap warga negara .
4. Kondisi
Psiko-Sosial/KejiwaanMasyarakat
Bangsa sebelum
menjadikan Pancasila sebagai dasar negara selalu dapat dipecah belah oleh
bangsa lain. Hal ini menyebabkan negara pernah mengalami penjajahan dari
Kolonial Belanda maupun Jepang
5. Pedoman
Filsafat Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan sebagai
dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup.
6. Paham
atau Ideologi yang diterapkan Ideologi Indonesia yang berdasarkan Pancasila
(Sumber dari segala sumber hukum)
7. Pedoman
Konstitusi dan Hukum
C.
Peran serta
dalam sistem politik di Indonesia
a. Ciri
masyarakat politik
Pada umumnya
masyarakat politik adalah masyarakat yang mengembangkan Partipasi politik
terhadap sistem politik negaranya dan sangat di pengaruhi oleh;
1. Pendidikan
politik warga negaranya
2. Kesadaran
Politik warga negaranya
3. Budaya
Politik yang berkembang di masyarakat
4. Dan cara
sosialisasi politik masyarakatnya
b. Menunjukkan
perilaku politik yang sesuai aturan Sebelum membahas perilaku politik yang
sesuai aturan, maka terlebih dahulu kita pelajari mengenai bentuk-bentuk
partisipasi politik yang terjadi di berbagai negara yang dapat dibedakan dalam
kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan non konvensional, termasuk
yang mungkin legal (seperti petisi) maupun illegal (cara kekerasan atau
revolusi). Bentuk-bentuk dan frekuensi partisipasi politik dapat dipakai
sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik, integritas kehidupan
politik, kepuasan atau ketidakpuasan warga negara.
Yang sesuai
aturan seperti:Pemberian suara/Voting, Diskusi Politik, Kegiatan Kampanye,Pengajuan
Petisi, Berdemonstrasi), kegiatan
politik yang tidak sesuai aturan seperti ( Tindak kekerasan politik terhadap
harta benda perusakan, pemboman, pembakaran, Tindak kekerasan politik terhadap
manusia: penculikan, pembunuhan) .
Contoh peran
serta dalam sistem politik Cara-cara yang umum yang dilakukan untuk
menyampaikan aspirasi atau peran serta dalam melakukan partisipasi politik
adalah:
1. Memberikan
suara dalam pemilu
2. Terlibat
dalam kampanye
3. Diskusi
Politik
4. Komunikasi
individual dengan pejabat politik / administratif
5. Demonstrasi.
6. Dll
D.
Partisipasi
politik Warga Negara
Partisipasi
politik warga negara diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat
setiap individu dalam bidang politik.
Bentuk-bentuk partisipasi warga
Negara
a)
Partisipasi dalam bentuk konvensional :
v Pemberian suara
(Votting)
v Diskusi politik
v Kegiatan
kampanye
v Membentuk atau
bergabung dengan kelompok kepentingan
v Komunikasi
individual dengan pejabat politik
b)
Non-Konvensional :
v Pengajuan
petisi
v Berdemonstrasi,
mogok dan kofrontasi
v Tindakan
kekerasan politik terhadap harta benda; perusakan, pemboman, pembakaran
v Tindakan
kekerasan politik terhadap manusia; penculikan, pembunuhan/pembantaian, perang
dan revolusi.
Mengapa partisipasi politik setiap orang berbeda?
Ada 2 Faktor
yang mempengaruhi partisipasi politik seseorang yaitu :
1.
Kesadaran Politik yaitu kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara. Kesadaran ini mencakup pengetahuan. Minat dn perhatian seseorang
terhadap masyarakat dan politik tempat ia hidup
2.
Kepercayaan politik yaitu sikap dak kepercayaan seseorang terhadap
pemerintahannya, apakah ia menilai pemerintah dapat dipercaya dan dapat
dipengaruhi atai tidak
Tipe-tipe partisipasi politik yaitu
:
1. Partisipasi
politik aktif, Kesadaran dan kepercayaan politik yang tinggi.
2. Partisipasi
politik Apatis, Kesadaran dan kepercayaan politik yang rendah
3. Partisipasi politik
pasif, Kesadaran politik rendah sedangkan kepercayaan politik rendah.
4. Partisipasi
politik Militan radikal, Kesadaran politik tinggi tapi kepercayaan politik
rendah
Bentuk – Bentuk Partisipasi Politik
Samuel Huntington dan Joan M. Nelson mengidentifikasi 4 (empat) bentuk partisipasi politik:
1. Kegiatan pemilihan
2. Lobbying
3. Kegiatan
organisasi
4. Mencari koneksi
5. Tindakam kekerasan
Contoh Peran Aktif Dalam Kehidupan Politik
Lingkungan keluarga, misal
: musyawarah keluarga; pemasang atribut kenegaraan pada
hari besar nasional; membaca dan mengikuti berbagai
berita di media masa dan elektronik.
Lingkungan sekolah, misal :
pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan lain-lain;
pembuatan AD - ART dalam setiap organisasi yang
diikuti; forum-forum diskusi atau musyawarah; membuat
artikel tentang aspirasi siswa.
Lingkungan masyarakat, misal :
partisipasi dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.
Lingkungan bangsa dan bernegara,
misal : menggunakan hak pilih dalam pemilu;
menjadi anggota aktif dalam partai politik; ikut
aksi unjuk rasa dengan damai, dan
sebagainya.
Sistem politik
Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam
Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan.
Terdapat tiga
fungsi politik yang tidak secara langsung ter;ibat dalam pembuatan dan
pelaksanaan pemerintahan, tetapi sangat penting dalam menentukan cara
bekerjanya sistem politik. Sosial Politik, Rekrutmen politik, Komunikasi
politik. Untuk mempelajari sistem politik suatu negara perlu mempelajari sistem
sosial/sistem kemasyarakatan yang ada di suatu negara. Perbedaan-perbedaan
sistem sosial akan mempengaruhi terhadap sistem politik suatu negara.
Bentuk-bentuk
dan frekuensi partisipasi politik dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai
stabilitas sistem politik, integritas kehidupan politik, kepuasan atau
ketidakpuasan warga negara.
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusTshirt Dakwah Quote
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Punya Pasangan Sempurna Nggak Indah Kelihatannya