
Masa
imperialisme dahulu, oleh bangsa-bangsa Penjajah (imperialis) telah melihat
mana kekuatan yang bisa mengguncangkan dunia lslam, antara lain yaitu Turki
yang berada di wilayah benua Asia Tengah berdekatan Eropah dan Aceh yang berada
di benua Asia Tenggara. Kedua bangsa ini adalah bangsa yang ditakutkan mereka
akan kekuatan agamanya yang kuat.
Tersebutlah
kisah dahulu oleh taktik Belanda mencoba mencari akal dalam menaklukan kekuatan
bangsa Aceh yaitu dengan mengirimkan utusannya Mr. Cristian Snouck Hurgronje
yang belakangan dikenal dengan sebutan Teungku Puteh alias Tgk Syeh Abdul
Ghaffar.
Belanda
yang merupakan bagian dari bangsa imperialisme Barat telah mengukur dan melihat
semua sampai di mana batas kekompakan, keislaman dan keimanan masyarakat Aceh
pada zaman itu, maka oleh Belanda berhasil dibuat masyarakat Aceh
terbelah-belah, terkotak-katik dan diadu-domba yang disebut dengan istilah
Devided of Ampera.
Bila memang masyarakat Aceh saat itu sanggup diadu-dombakan oleh Barat (Belanda) tapi sejarah juga mengetahui bahwa akidah masyarakat tetap seperti sedia kala yakni tetap berakidah lslam Ahlussunnah Waljamaah(aswaja).
Bila memang masyarakat Aceh saat itu sanggup diadu-dombakan oleh Barat (Belanda) tapi sejarah juga mengetahui bahwa akidah masyarakat tetap seperti sedia kala yakni tetap berakidah lslam Ahlussunnah Waljamaah(aswaja).

Intinya
sejarah membuktikan Barat yang tak sanggup menggelabui Turki lalu datang ke
Arab untuk merusak akidah umat lslam yang ada di semenanjung Arab tersebut,
dengan alhasilnya Barat telah berhasil merubah akidah orang Arab (Saudi)
pimpinan Tuan Su'ud menjadi pengikut Muhammad bin Abdul Wahab yang dikenal
dengan istilah Wahabisme berkonspirasi dengan lnggris dalam memuluskan
perjuangannya dalam pembrontakan terhadap kekhalifahan Turki.
Pengikut
Wahabisme tersebut adalah merupakan ajaran lslam yang telah diprotestankan dari
yang sebelumnya adalah pengikut ulama-ulama mazhab (Hambali) tradisional
menjadi lslam yang anti dan bebas mazhab. Mereka tampil dengan motto Pemurnian
Tauhid, Kembali pada Quran dan Sunnah. Namun motto tersebut hanyalah kedok
dalam dakwahnya untuk mencari simpati terhadap orang-orang Arab badui lagi awam
yang buta sama sekali akan ilmu agama lslam yang haq.
Kembali
pada permasalahan, memang diakui sejarah telah mencatat bahwa Barat yang tak
berhasil mengubah akidah kaum Ahlussunnah Waljamaah di Aceh dengan utusannya
Mr. Snouck Hogronye tapi juga berhasil mengadu domba umat lslam di Aceh dan
seluruh Nusantara.
Maka bila di Aceh ada Mr.Snouck Hurgronje maka di Saudi ada Mr.Hempher yang mengkutak-katikan lslam & umatnya. Akan tetapi perbedaannya hingga kini Aceh sebahagian besar masih berpegang teguh pada akidah Ahlussunnah wljmaah (aswaja) sementara Arab Saudi sebahagian besar akidah lslamnya telah berubah menjadi Wahabisme.
Maka bila di Aceh ada Mr.Snouck Hurgronje maka di Saudi ada Mr.Hempher yang mengkutak-katikan lslam & umatnya. Akan tetapi perbedaannya hingga kini Aceh sebahagian besar masih berpegang teguh pada akidah Ahlussunnah wljmaah (aswaja) sementara Arab Saudi sebahagian besar akidah lslamnya telah berubah menjadi Wahabisme.
Hingga
kini Aceh dan Turki masih menjadi bagian daripada lslam yang diperhitungkan
dunia, terutama oleh Barat (Yahudi dan Nasrani) yang selalu saja datang dan
pergi hanya ingin mempengaruhi dan mendangkalkan akidah lslam Turki. Sejarah
hitam juga telah mencatat Turki memang pernah terpuruk kedalam kejahilan Barat
yakni keikut sertaannya dalam Sekulerisme, namun demikian Turki secara politik
perlahan namun kini mencoba bangun dan tampil dari keterpurukan dan
ketinggalannya. Bila Turki diketahui masuk kedalam NATO, itu memang bagian
daripada masa lalu kesekularan saat dia dikecoh Barat.
Dengan segala
penyesalan jauh tertinggal dri saudara muslimnya Turki sekarang tampil lebih
fress mengalahkan segala teman dan rifalnya yang telah bersyariat dalam
hubungan emosional keislaman dan ukhuwah, serta ditakuti oleh bangsa Yahudi
(Israel) seperti berita akhir-akhir ini sempat heboh. Dan kelebihan lainnya
dalam hubungan keislaman Turki kini juga telah banyak dan bangkit.